Rabu, 23 Mei 2012

Pengolahan Singkong

     Singkong (Manihot utilissima) bisa diolah menjadi berbagai jenis produk industri. Bukan hanya pangan, melainkan juga kosmetik, obat-obatan, bahan baku kertas, dan energi.
     Perekayasa bidang teknoligi pangan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Aton Yulianto, memaparkan teknik hidrolisis dikembangkan 20 tahun untuk mengurai zat pati menjadi glukosa yang mengandung rantai unsus karbon dan hidrogen. Unsur ini juga ada dalam minyak bumi.
     Di Jerman dan Jepang, pemanfaatan bahan selulosa menjadi bioetanol mulai menggeser penggunaan minyak bumi di industri.
     Peneliti di Institut Pertanian Bogor dan Universitas Jember berhasil menerapkan teknik fermentasi menggunakan bakteri asam laktat. Hasilnya singkong yang diolah menjadi irisan tipis dapat terurai menjadi tepung modified cassava flour (mocaf).
     Teknik pengolahan mocaf telah didesiminasikan kepada masyarakat, selain menghasilkan tepung terigu juga membuat gula rendah kalori. Tepung mocaf memiliki rasa dan karteristik sama dengan tepung terigu yang terbuat dari gandum. Tepung ini bisa digunakan untuk membuat aneka jenis makanan, seperti kue,roti, mi, dan bakso. Selain mocaf dan gula cair, juga dihasilkan biokerosin, dan  bioetnol, ujar Endy Prayitna (Ketua Umum FOK).
     Gula cair dari singkong kandungan kalorinya  yang rendah sehingga aman bagi penderita diabetas. Pati singkong bisa digunakan sebagai bahan baku kerta, Vitamin C.

*) Kompas, Kamis, 24 mei 2012 

Kamis, 05 April 2012

Assalamualaikum Wr Wb
image
Selamat datang, Alhamdullilah, saya ingin sekali mengulas hal mengenai ketela pohon yang biasa di sebut juga singkong atau ubi kayu, bahkan sekarang ada yang menyebut Demokrasi Singkong karena sudah dibudidayakan bersama-sama atau kelompok tani. Bagi pertanian di Indonesia ketela pohon hanya merupakan tanaman pelengkap yang ditanam hanya pada lahan-lahan yang kurang produktif, ini karena mudah untuk di budidayakan tetapi mempunyai umur yang panjang.

Hal-hal lain yang sebenarnya kalau kita budidayakan dengan benar akan memberikan nilai ekonomis yang tinggi, apalagi dengan memanfaatkan lahan-lahan yang kurang startegis. Ketela pohon adalah "tongkat dan kayu jadi tanama" pada saat ini banyak di butuhkan untuk kalangan industri besar, permintaan untuk tepung pati, ethanol, pakan ternak, kripik, daun dan mungkin banyak lagi yang bisa kita manfaatkan.

Saya mengharapkan dengan tulisan ini dapat membantu para petani untuk dapat meningkatkan produksi ketela pohon sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi sebagai sumber penghasilah, bukan untuk sekedar pelengkap makanan kalau tidak ada nasi.

Trimakasih Sukses selalu

Wassalam Wr Wb