Budidaya

1. Syarat Tumbuh

  • Dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m dpl. Ketinggian optimum yang memungkinkan  untuk  mendapatkan kualitas hasil panen yang optimal adalah antara
            300 – 800 m dpl.
  • Tanah: menghendaki yang subur dan gembur, bukan  merupakan tanah liat berat (teksturnya liat berpasir yang terbaik).
  • Ø Curah hujan yang diharapkan minimal 150 mm / bulan dan ada sepanjang tahun.
  • Ø Tidak dibawah pohon atau tegakan dan bukan daerah cekungan sehingga sinar matahari benar-benar tidak  terhalang.

2. Persiapan lahan.

  • ØTanah digemburkan dengan menggunakan cangkul garpu atau cangkul biasa dengan kedalaman minimal 30 cm .
  • ØMembuat lubang tanam dengan jarak tanam Jarak tanam 120cm x 150 cm, disesuaikan dengan arah matahari.

3. Persiapan Bibit.

  • Bibit yang digunakan merupakan batang bagian bawah dengan panjang antara 60 – 120 cm dari pangkal. Bagian paling bagus adalah 60 cm untuk 3 stek ( 20 cm per stek bibit).
  • Batang yang akan dijadikan sumber bibit, ukurannya dipilih yang sedang (tidak terlalu besar atau kecil) serta berasal dari tanaman yang cukup umur (minimal 9 bulan).
  • Bila lahan yang akan ditanami sudah siap dan cuaca masih memungkinkan, maka batang singkong yang baru  dipanen langsung dipisahkan, kemudian secepatnya dipotong dan ditanam.
  • Apabila penanaman baru akan dilakukan awal musim hujan, sementara bibit yang tersedia merupakan panenan bulan Juni – Sept, maka batang singkong yang akan dijadikan sumber bibit ditumpuk dalam posisi berdiri. Apabila dari bagian atasnya tumbuh tunas, maka tunas tersebut tidak boleh dipotong (dibiarkan tumbuh). Tujuan batang diberdirikan: supaya kelembaban / kadar air dalam batang singkong tetap terjaga sehingga daya tumbuhnya masih normal saat ditanam.

4. Penanaman
  • ØSyarat: Bibit harus segar (tidak kering atau berkeriput)
  • ØStek batang bibit (panjang 20 cm) ditancapkan di lubang tanam yang telah tersedia dengan kedalaman antara 5 – 8 cm dengan posisi tegak vertikal / tidak miring.
  • ØPopulasi bibit per ha antara 5000 – 6000 tanaman.

5.Pemupukan.

  • ØPupuk dasar (pupuk kandang) diberikan dalam lubang tanam sebelum dilakukan penanaman sebanyak 0,5 – 1 Kg / lubang tanam.
  • ØPemberian pupuk anorganik;
            a. Tahap awal : N (Urea) sebanyak 75 Kg / Ha, P (TSP)   sebanyak 25 Kg / Ha, dan                     K  (Kcl) sebanyak 25 Kg/Ha, diberikan 3 minggu hingga 1 bulan setelah tanam.
            b. Pemupukan kedua dilakukan pada umur 4 -5 bulan dengan  dosis yang sama.

6. Penyiangan dan Pemeliharaan.

  • ØPenyiangan bertujuan untuk membersihkan kebun dari rumput / gulma, dilakukan 3 – 4 kali selama penanaman, tergantung kondisi di lapangan ( setiap bulan setelah tanam). Pada musim tertentu (umumnya antara bulan Feb – Mei), muncul hama URET.  Hama ini menyerang  akar dan ubi yang masih muda sehingga akar menjadi putus. Apabila menyerang ubi, maka kulit ubi akan terkelupas dan ujung ubi yang berfungsi untuk menyerap makanan juga putus sehingga suplay makanan menjadi terhenti.  Akibatnya, ubi tidak berkembang. Bilamana ukuran URET yang menyerang sudah besar (menjelang dewasa), maka ubi yang ukurannya sudah besarpun bisa diserang bagian kulit luar dan dalamnya sehingga ubi menjadi busuk.
  • Ø Gejala tanaman yang terserang URET: pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dibandingkan dengan tanaman yang normal.

7. Hama dan Penyakit.

  • Busuk umbi.
o            Terjadi pada saat usia tanaman menjelang tua yaitu pada umur 8-9 bulan.
o            Umbi menjadi busuk walaupun tanaman terlihat sehat dan tidak menunjukan                           gejala  apapun pada pertumbuhan tanaman.
o            Pembusukan dapat terjadi pada semua umbi.
o           Terjadi pada peralihan musim yaitu dari musim kemarau ke musim hujan.
  • Anjing tanah,Uretatau kumbang tanah
          Menyerang pada tanam baru sampai usia 4 bulan dampak nya  adalah                             tanaman menjadi kerdil pertumbuhan tidak normal dapat menyebabkan gagal panen.
o    Menyerang pada bulan tertentu yaitu antara bulan Desember sampai bulan Februari.
  • Tungau merah.
o             Menyerang pada tanaman muda sampai usia tua.
o         Daun tanamn menjad kerdil dimana ada bintik coklat sehingga daun menjadi                         kerdil dan pertumbuhan tidak sehat.

8. Pengendalian.
  • Manual: dengan cara mencabut tanaman yang terserang dan mengambil uret yang ada di dalam lubang tanam.
Ø            Tindakan: bila tingkat serangan > 20% pada saat usia tanaman < 2 bulan,             maka umumnya tanaman dicabut semuanya dan diganti dengan tanaman yang baru.
            Apabila dengan pertimbangan tertentu (diperkirakan pada
waktu panen, ketersediaan singkong sangat kurang), maka sebagian petani melanjutkan
            memelihara tanaman tersebut dengan harapan: mendapatkan harga
yang bagus saat panen.
  • ØKimia: menggunakan insektisida pada saat tanam; Bila gejala serangan muncul setelah tanaman berusia > 2 bulan, maka kadang-kadang menggunakan insektisida yang dilarutkan dan diaplikasikan dengan cara disemprotkan / disiramkan ke tanah.

9. Panen
.

  • ØTanaman mulai dipanen setelah berumur 9 – 12 bulan tergantung ketinggian tempat. Semakin tinggi ketinggian tempat dari permukaan laut, maka umur panen bisa mundur 1 -2 bulan.
  • Ø Indikator singkong  yang sudah bisa dipanen untuk mendapatkan kualitas yang baik adalah:
             (1) Warna batang berubah dari putih keperakan menjadi kemerahan dan nampak      menyala bila terkena sorotan sinar matahari,
             (2) Daun bagian
bawah sudah mulai menguning dan mulai rontok,
             (3) Tidak
terjadi lagi pertumbuhan tunas atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar